Komisi V DPR Soroti Pembangunan Jembatan Teluk Kendari
Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR yang dipimpin oleh Michael Wattimena menyoroti pembangunan jembatan Bahteramas Teluk Kendari. Dikemukakan politisi Partai Demokrat itu, dengan adanya pembangunan jembatan tersebut akan membuat estetika kota Kendari lebih indah dan menarik karena terletak dipusat kota.
“Kami sudah melihat dari dekat proses penyiapan daripada pembangunan jembatan Teluk Kendari. Ini adalah sebuah program Pemerintah Provinsi Sultra yang sudah direncanakan cukup lama dan akan dijalankan dalam waktu dekat sehingga bisa menghubungkan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya,” pungkas Wakil Ketua Komisi V Michael Wattimena saat Tim Kunker meninjau Jembatan Teluk Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (21/03/2016).
Sebagaimana diketahui, Jembatan Teluk Kendari memiliki panjang 1,3 kilometer yang akan menghubungkan Kota Lama dengan Poasia. Dengan adanya jembatan tersebut diharapkan dapat mengembangkan aktivitas pelabuhan peti kemas dan kawasan industri daerah Lapulu dengan menghemat biaya operasi kendaraan serta mempersingkat jarak tempuh dari kedua kota. Proyek tersebut merupakan proyek multiyears contract senilai Rp 729 miliar, telah dimulai Februari 2015 lalu dan ditargetkan rampung pada akhir 2018.
Adapun kendala dalam pembangunan jembatan tersebut, seperti yang disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam antara lain pembebasan lahan di Kota Lama dan Poasia yang belum tuntas dan kegiatan pembersihan logam berbahaya (ranjau laut) di sepanjang trase jembatan belum dilakukan sehingga pekerjaan air juga belum dapat dilakukan.
Sementara itu, berkaitan dengan aktivitas relokasi kapal container milik Pelindo yang akan dilewati proyek pembangunan Jembatan Teluk Kendari. Michael meminta agar pemerintah setempat mengantisipasi hal-hal yang bisa berpotensi menjadi kendala di kemudian hari.
“Semuanya direlokasi secara arif dan bijakasana, jangan sampai menimbulkan conflict of interest dalam alur kapal yang nantinya akan berimplikasi pada pembangunan jembatan kendari itu sendiri,” jelas Michael.
Dalam kesempatan tersebut, Tim Kunker meninjau sarana dan prasarana pelabuhan BASARNAS yang ingin fasilitasnya ditingkatkan karena dinilai panjang pelabuhan yang ada saat ini tidak sebanding dengan panjang kapal. Dimana pelabuhan tersebut hanya memiliki panjang 40 meter sementara panjang kapal 60 meter. Tim Kunker Komisi V DPR juga melihat secara langsung dermaga Bungkutoko yang dalam waktu dekat akan diresmikan oleh Presiden.
Turut hadir anggota Komisi V Umar Arsal (F-PD), Salim Fakhry (F-PG), Ridwan Bae (F-PG), Agati Sulie Mahyudin (F-PG), Anthon Sihombing (F-PG), Andi Iwan Darmawan Aras (F-P Gerindra), Agung Budi Santoso (F-PD), Anton Sukartono Suratto (F-PD), Bahrum Daido (F-PD), Yasti Soepredjo Mokoagow (F-PAN), Hanna Gayatri (F-PAN), Sigit Sosiantomo (F-PKS) dan Ahmad H.M. Ali (F-P Nasdem). (Ann,nt), foto: anne/hr.